Eren
2 min readApr 14, 2024
Anak cantik mami

“Rara..! Ini loh ada Aresh!” Ucap wanita paruhbaya itu meneriaki putra sematawayangnya itu.

Namun tak ada respon dari Rara, buat wanita paruhbaya itu menggeleng pelan. Ia tau persis pasti putra sematawayangnya itu belum selesai menyiapkan dirinya.

Mengabaikan sang tokoh utama, wanita paruhbaya itu beralih mengajak Aresh untuk duduk terlebih dahulu.

“Mau kemana kalian?” Tanya Sarah, mami Rara.

“Mau ke cafe mi, rencananya tadi mau main sama temen terus kepikiran buat ngajak Rara.” Jawab Aresh sambil tertawa pelan.

Sarah ikut terkekeh, Sarah bukan tak tahu menau mengenai hubungan antara putra cantiknya itu dengan Aresh, walau keduanya tak memberi tahu Sarah tentang hubungannya.

Ingat malam dimana Aresh dan Rara resmi menjadi sepasang kekasih? Pada malam itu pula Sarah dan suaminya diam-diam mengintip dari balik gorden jendela, baik Sarah maupun suaminya sama-sama melihat bagaimana dua sejoli itu berciuman mesra dipekarangan rumahnya.

Tak ada rasa amarah sama sekali, melainkan rasa haru yang Sarah rasakan saat melihat putra kecilnya sudah beranjak dewasa dan mulai memasuki dunia percintaan.

“Ayeshh!!”

Baik Sarah, maupun Aresh kompak menatap kearah sumber suara. Sudut bibir Aresh naik secara spontan membentuk sebuah senyuman, Sarahpun menyadari hal itu dan ikut tersenyum.

“Cantik ya anak Mami, Resh.”

“Iya, mi — eh!”

Sarah terkekeh pelan, “Udah ah jangan diumpetin lagi, mami sama papi tau kalian pacaran.”

Aresh seketika tercengang dengan pipi yang memerah. “Rara yang kasih tau ya?”

Sarah menggeleng, “No, mami sama papi liat kalian ciuman waktu itu.” Ucapnya terkekeh.

Aresh semakin malu.

Sarah yang gemas melihat reaksi dari kekasih putranya itu lantas mengelus pundak Aresh dengan lembut sambil tersenyum. “Dijaga ya anak mami Resh, jangan diprank terus soalnya dia cengeng.”

“I-iya mi..”

Sarah kembali terkekeh sambil menepuk-nepuk pundak Aresh. “Have fun kalian, balikin anak maminya jangan kemaleman ya Aresh!” bisiknya.

“Kalian ngomongin aku ya!! Ihhh..!!” ucap Rara datang dengan tatapan penuh selidiknya.

“Iya tuh si Aresh katanya sebel nungguin kamu lama.” Ucap Sarah terkekeh.

“Eh, engga Ra sumpah boong itu si mami”

“Kamu beneran engga sebel nungguin aku kan?”

“Iyaa sayang, engga.”

“Terus tadi ngomongin apa sama mami?” Tanya Rara dengan nada sebal.

“Mau tau?” Tanya Aresh yang langsung dijawab anggukan oleh Rara.

Aresh terkekeh, lalu memasangkan helm untuk kekasihnya itu.

“Apa ihh!!” tanya Rara semakin penasaran.

Aresh pun membungkukkan tubuh jangkungnya hingga wajahnya tepat berhadapan dengan wajah Rara.

Baru saja keduanya bertatapan, namun jantung Rara sudah riuh berdebar kencang dengan pipi yang memerah.

Wajah Aresh pun kian mendekat, buat Rara seketika memejamkan matanya.

“Mami bilang, anak cantiknya ini suka ngorok kalo tidur.”

“ARESHH IHH!! BOONG! NGESELIN BANGET!!”

No responses yet