Waktu sudah menunjukkan pukul 4 pagi, Asher melangkah masuk kedalam kamarnya yang terlihat gelap itu.
Klik
Ia tekan saklar lampu itu, lalu arah pandangnya langsung tertuju pada tempat tidurnya.
Satu senyuman terbit di wajah tampan itu kala melihat sang kekasih tengah tertidur lelap dengan selimut yang menutupi tubuhnya.
Lalu kemudian ia segera bergegas ke kamar mandi yang terletak didalam kamar tersebut untuk mandi dan membersihkan diri.
Setelah selesai mandi dan berpakaian, Asher tak langsung tidur. Pria itu justru memboyong laptopnya untuk melakukan pekerjaan yang belum ia selesaikan di kantor.
Karna terlalu fokus, ia sampai tak menyadari bahwa sang kekasih telah terbangun dari tidurnya. Ia bahkan terkejut saat layar laptop nya tiba-tiba menutup, lalu kemudian ia segera sadar siapa pelakunya.
"Sayang, mas bangunin kamu ya? Maaf ya—"
"Tidur mas, lanjut besok kerjanya." Potong Damian cepat.
"Iya sayang, bentar ya."
"Sekarang, atau aku beneran marah." Ancam Damian yang mau tak mau dituruti oleh Asher.
Asher pun segera meletakkan laptopnya lalu kembali bergegas baring diranjangnya seraya mendekap tubuh mungil kekasihnya itu.
"Mas udah bosen ya sama Dami?" Tanya Damian membuat Asher terkejut.
"Enggak kok, mas ga bosen sama kamu sayang. Kenapa bilang begitu, hm?"
"Mas sibuk kerja terus belakangan ini, aku pikir mungkin kerjaan mas lebih menarik dari pada aku." Jawab Damian seraya mendusal manja pada dada Asher.
Asher terkekeh pelan mendengar penuturannya kasihnya itu, rupanya kasihnya itu tengah cemburu pada pekerjaannya.
"Maafin mas ya sayang, kedepannya mas janji bakal luangin waktu buat kamu." Asher mengelus lembut surai hitam itu lalu memberikan kecupan pada dahi Damian.
"Hum... Ayo bobo mas."
"Iya sayang, good night cantiknya Asher."
Chup
Asher mengecup ranum cantik Damian.
"Night too, mamas" Jawab Damian dengan senyum tipisnya. Lalu keduanya benar-benar terlelap menjemput bunga tidurnya masing-masing dalam dekapan satu sama lain.
