Eren
5 min readJun 23, 2024

⋆˚࿔ 𝐧𝐚𝐦𝐞 𝜗𝜚˚⋆

Jay menghela nafasnya gusar lalu beranjak dari tidurnya. Kakinya mulai melangkah keluar dari kamarnya, menuju kearah kamar Jake yang berada tak jauh dari kamarnya.

Namun belum sampai ia kesana, ia sudah melihat Heeseung berdiri didepan pintu kamar Jake sambil memegang knop pintu itu.

“Kak! Kak Heeseung!” Panggil Jay panik, seraya berlari kearah Heeseung.

Heeseung yang dipanggil pun sontak menoleh dan mengurungkan niatnya untuk mendorong knop pintu itu.

“Kenapa?” Tanya Heeseung bingung melihat raut panik Jay.

“Anu, itu, e-eh.. tolong temenin gue!”

“Temenin kemana?”

“Itu.. main, kepantai.” Ucap Jay.

Heeseung nampak berfikir namun kemudian memandang kearah pintu kamar Jake, buat Jay panik lagi.

“Itu anu kak! Gue sebenernya mau ngajak si Sunghoon, tapi tadi anu kak.. ehh.. iya, tadi tidur anaknya! Kayaknya capek kan ya, jadi ga enak, makanya gue kepikiran ngajak lu.” Ucap Jay terbata-bata memberi alasan.

Heeseung mengangguk, “ayo aja sih, tapi kakak mau pinjem charger dulu ke Jake.” Ucapnya lalu mendorong knop pintu kamar Jake hingga mulai terbuka perlahan.

Jay dengan cekatan langsung menarik tangan Heeseung lalu kembali menarik knop pintu itu hingga kembali menutup dengan rapat.

BRAK

“Pake gue aja! Eh anu maksudnya pake punya gue aja! Hp kita satu tipe kayaknya, ayo!” Jay terbata-bata langsung menarik Heeseung menuju kamarnya.

Heeseung mau tak mau menurut dan membiarkan tangannya ditarik oleh yang lebih muda.

“Siniin hp nya!” Pinta Jay.

Heeseung pun memberikan, kemudian Jay langsung mencolokkan charger pada handphone milik Heeseung.

“Udah, sekarang ayo kepantai!” Jay kembali menggandeng tangan yang lebih tua lalu menariknya untuk mengikutinya.

Heeseung diam-diam mengulum senyumnya, entah mengapa pria kecil didepannya ini tiba-tiba bertingkah menggemaskan.

“Pelan-pelan kecil, ntar capek kakinya.” Ucap Heeseung.

Jay menoleh kearahnya sambil menatapnya bingung, “siapa yang kakak panggil kecil?”

Heeseung terkekeh lalu maju mensejajarkan tubuhnya disamping Jay, digenggamnya tangan yang lebih muda lalu kembali berjalan pelan.

“dirimu lah, kan yang lagi sama kakak itu kamu.” Ucap Heeseung.

“Kakak ngejek gue? Enak aja! Gue ini gede tau!” Ucapnya tak terima.

Heeseung mendadak memberhentikan langlahnya lalu berbalik menghadap Jay, tubuhnya merunduk mensejajarkan tingginya dengan pria itu sambil tersenyum.

“Gede, tapi kalo udah sama kakak kamu itu kecil.” Ucap Heeseung lalu mencubit hidung Jay gemas.

Jay seketika terdiam dengan jantung berdegup kencang, entah apa yang terjadi dengan dirinya sekarang namun Jay tau ia sedang gugup sekarang.

Sementara itu, diarea balkon Villa tampak dua anak kembar tak seiras tengah bermain permainan monopoli.

Riki dan Hanni, dua remaja yang menginjak usia 19 tahun itu tampak tertawa senang.

“Hahahaha udah 19 tahun tapi tetep kalah sama aku!” Ucap Hanni sambil tertawa.

“Jangan sombong dulu, ini belum selesai!” balas Riki dengan wajah kesalnya.

Dari dalam, Sunoo diam-diam mengintip dua anak kembar itu sambil ikut terkikik geli. Sunoo ikut terhibur melihat tingkah lucu mereka.

Ia hanya berani melihat dari kejauhan, tak berani mendekat. Pasalnya ia tahu kalau salah satu dari mereka, Hanni tak menyukai nya, jadi Sunoo tak mau merusak suasana hatinya.

“Sekarang giliran aku yang lempar dadu!” ucap Hanni meraih dua kubus balok lalu mengocoknya.

Riki hanya berdehem membiarkan saudari kembarnya itu melakukan permainan, namun tanpa sengaja ia menangkap sosok yang tengah menatap mereka dari ekor matanya.

Riki menoleh, mendapati Sunoo yang langsung gelagapan.

“Kak Sunoo?” Panggil Riki.

“Kak! Sini ikut main sama kita!” Ajak Riki sambil melambaikan tangannya.

Sunoo yang gelagapan langsung berbalik ingin kembali kekamarnya, namun siapa sangka pergerakannya kalah cepat dengan remaja 19 tahun itu.

“Jangan sendiri kak, sepi.” Ucap Riki.

Sunoo tersenyum sambil mencoba melepaskan tangannya dari genggaman Riki.

“Ngga apa-apa kok, kakak tadi kebetulan lewat terus nggak sengaja liat kalian main, kayaknya asik gitu.”

Riki mengangguk, “emang asik, makanya kakak ikut juga, ayo!” Ucapnya sambil menarik Sunoo untuk membuntut dibelakangnya.

Sunoo mau tak mau ikut dan bergabung bersama dua anak kembar itu, matanya melirik kearah Hanni dengan hati-hati, takut anak cantik itu tak nyaman dengan kehadirannya.

“Kak Sunoo ikut juga Han, ulang mainnya.” Ucap Riki.

Hanni diam, matanya nampak melirik Sunoo dari atas kebawah buat Sunoo merasa sedikit tak nyaman.

“E-engga usah deh aku — ”

“Kakak bisa main monopoli?” Tanya Hanni, buat Sunoo sedikit terkejut.

“Bi-bisa kok..” jawab Sunoo.

Hanni mengangguk pelan lalu menarik Sunoo untuk berpindah duduk disebelahnya.

“Sekarang kakak satu tim sama aku, kita kalahin Riki!” Ucap Hanni semangat.

Sunno benar-benar terkejut sekarang, ia tak menyangka Hanni mau mengajaknya bermain sekarang.

“Mana bisa gitu, gua yang ngajak kak Sunoo kok lu yang ngambil?” Ucap Riki tak terima.

“Biarin, wle! Orang kak Sunoo nya mau tuh main sama — ”

“Hanni~… Hanni!!”

“Iya mah..?” Hanni segera bangkit saat mendengar namanya dipanggil oleh mamanya.

“Tolongin mama dulu sini bentar!!” Teriak mama dari arah dalam.

“Iya mah!!” Jawab Hanni.

“Kak Sunoo mainin dulu ya punya ku! Kalahin Riki! Aku mau ke mamah bentar.” Pamit Hanni.

Sunoo mengangguk sambil tersenyum kikuk. Kemudian Hanni pun langsung berlalu meninggalkan Riki dan Sunoo berdua disana, duduk berhadapan dengan kertas monopoli ditengahnya.

“Kak.” Panggil Riki.

“Iya?”

“Mau taruhan? Kalo kakak menang, kakak boleh minta satu permintaan ke aku. Tapi kalo kakak kalah, kakak jadi harus mau jadi pacarku.”

4 jam lamanya waktu berlalu, Jake yang terlelap dialam mimpinya pun mulai terbangun. Pandangannya kabur, hingga mau tak mau ia harus mengerjapkan matanya beberapa kali.

Eunghhhh..” Jake mengulet lalu menguap.

Perutnya terasa berat, seperti tertimpa sesuatu. Jake melirik kearah perutnya, lalu mendapati sebua tangan melingkar disana.

Jake tersenyum, lalu membalikkan tubuhnya, menghadap kearah Sunghoon yang masih terlelap didalam mimpinya.

Sunghoon tiba-tiba mengeratkan peluknya, buat tubuhnya dan Jake semakin dekat hingga bersentuhan.

Jake terkekeh, ia biarkan tubuhnya didekap erat oleh sosok didepannya ini. Matanya sibuk memandangi indah pahatan wajah sang mantan kekasih itu dari dekat.

Tangannya berbegerak menyentuh rahang tegas itu sambil mengelusnya pelan.

“Diliatin terus, suka ya” suara serak nan berat itu tiba-tiba mengintrupsi Jake hingga buat pria itu kaget.

Jake terkekeh sambil mengangguk, “hm..”

Chup

Satu kecupan tiba ranum tebal pria manis itu, buat keduanya tertawa pelan. Sunghoon pun mulai menyamankan posisinya untuk merengkuh tubuh mungil itu.

“Kamu masih ngantuk?” Tanya Jake.

Sunghoon menggeleng, lalu pria itu memuncungkan bibirnya seakan meminta untuk dicium.

Jake terkekeh, lalu memberikan satu kecupan pada bibir pria itu. Namun saat ia ingin kembali pada posisi semula, kepalanya langsung ditarik, bibir nya kembali dicium oleh Sunghoon.

Emmpphhh…” Jake tersenyum tipis.

Bibirnya dilumat dengan lembut, bibir bawah dam atasnya dihisap bergantian dengan teratur.

Jake memejamkan matanya, lalu mengalungkan tangannya pada pundak pria itu. Bibirnya ikut membalas lumatan-lumatan yang Sunghoon berikan padanya tak kalah lembut.

Tangan ringkihnya aktif mengelusi surai legam Sunghoon dengan lembut.

Sementara tangan Sunghoon menelusup masuk kedalam baju yang Jake kenakan, naik turun tangan besar itu mengelusi punggung mulus Jake, buat cumbuan sore itu terasa begitu menenangkan.

Ciuman yang didasari perasaan itu benar-benar terasa lembut tanpa ada kesan menuntut.

Eumhhh~..”

Chup

Satu kecupan Sunghoon berikan sebagai penutup cumbuan manis sore itu.

Keduanya kembali saling menatap sambil tersenyum satu sama lain.

“Kayak lagi honeymoon.” Ucap Jake terkekeh.

Sunghoon ikut tersenyum sambil mengangguk, “kan emang honeymoon sayang, ga inget yang dipulau semalem?”

Pipi Jake seketika memerah, dicubitnya hidung Sunghoon dengan gemas.

“Diem ih! Honeymoon itu buat orang yang udah nikah!” Dengus Jake geli.

“Kalo gitu ayo kita nikah, biar bisa honeymoon.” Ucap Sunghoon semangat.

“Masa aku nikah sama pacar orang?”

“Kata siapa? Aku kan pacar kamu!”

Jake terkekeh sambil menggeleng, “kamu pacar Sunoo.”

Sunghoon mendengus lalu mengeratkan peluknya pada mantan kekasihnya itu. “Nanti kalo udah pulang dari sini aku mau udahan sama Sunoo.” Ucapnya.

“Kenapa?” Tanya Jake sambil menyisir surai pria itu.

“Biar bisa sama kamu lagi lah, aku kan sayangnya sama kamu.” Ucapnya.

Jake tersenyum sambil berucap “emang aku mau balikan sama kamu?”

No responses yet