Eren
3 min readJun 1, 2024
⋆˚࿔ Cooking𝜗𝜚˚⋆

“Oh jadi ini ya yang namanya Sunoo, cantik ya..” ucap mama Sunghoon pada Sunoo yang baru saja datang.

Pelukan hangat ia berikan, buat Sunoo semakin merasa canggung.

“I-iya tante, salam kenal…”

Mama Sunghoon tersenyum manis lalu menuntun Sunoo untuk duduk disebuah sofa dirumah itu.

“Udah lama pacaran sama Sunghoon?” Tanyanya dengan lembut.

Sunoo tersenyum canggung lalu menatap Sunghoon yang duduk disebelahnha seakan meminta pria itu untuk menjawab.

“baru satu bulan ma” jawab Sunghoon.

“Hush! Mama gak tanya kamu kok! Sana jauh-jauh, mama mau main sama pacarmu.”

Sunghoon mendesah pelan, kemudian menatap Sunoo yang juga menatapnya penuh harap agar lelaki itu tak meninggalkannya dengan mamamnya.

“Kamu sama mama dulu ya, aku mau ngerjain tugas dulu dikamar.” Ucap Sunghoon sambil mengelus surai kekasihnya itu lalu melangkah pergi menuju kamarnya, meninggalkan kekasihnya berdua dengan mamanya.

“Hehehe..” Sunoo tersenyum canggung, dalam hatinya ia begitu kesal pada Sunghoon yang meninggalkannya.

“Kamu suka masak?”

“H-hah?..”

“Akhirnya selesai…”

Sunoo mendesah lega setelah kegitan memasak yang sangat tak biasa baginya itu selesai. Berbagai kesulitan saat memasak Sunoo hadapi karna dirinya bukanlah tipe orang yang suka apalagi pandai memasak, namun untungnya mama Sunghoon dengan telaten mengajarinya secara perlahan dan penuh kesabaran.

“Gimana? Seru ngga masak?” Tanya mama Sunghoon sambil mengelus surai coklat itu dengan penuh kasih sayang.

Sunoo mengangguk senang, “he’um ternyata asik walaupun susah dikit hehe…”

“Yaudah kamu bersih-bersih dulu, tante mau panggil yang lain buat makan sama-sama”

“Iya tante”

Mama Sunghoon pun berlenggak menuju kamar anaknya satu persatu, sementara Sunoo sibuk mebersihkan dan merapikan penampilannya.

Tak lama berselang, mama Sunghoon kembali dengan dua orang membuntut dibelakangnya.

“Sunghoonnya tidur Sunoo, kayaknya capek nugas deh jadinya tante gak tega banguninnya..” ucap mama Sunghoon tak enak.

“O-oh gapapa tante..”

“Yaudah ini kenalin anak kembarnya tante, adiknya Hoon. Yang ini Riki, yang ini Hanni.”

Ah, Sunoo tau, dua orang ini sudah pernah ia lihat sebelumnya namun belum berkenalan secara resmi dengannya.

“Halo — ”

“Udah tau kok, udah pernah liat.” sela Hanni cepat.

“Ohh jadi kalian udah saling kenal nih?”

“Engga, cuma liat aja.” Jawab Riki.

Entah mengapa Sunoo merasa kalau dua anak ini tak menyukainya, dari nada bicara hingga tatapan mereka yang tampak tak ingin berlama-lama menatap wajahnya, Sunoo tau itu.

“Oalah, yaudah kalo gitu, ayo kita makan.” Ajak mama Sunghoon pada anak kembarnya itu.

“Hanni ngga laper, tadi udah makan diluar sama Riki.” Ucap Hanni lalu melangkah pergi begitu saja.

Entah mengapa hati Sunoo terasa sakit, ia merasa usahanya seakan tak dihargai sama sekali oleh keluarga ini.

“Hanni! Hei!” mama Sunghoon memanggil anak gadisnya itu.

Sunoo menunduk, perasaannya begitu kacau dan sedih, buat matanya terasa begitu perih.

“Tante susulin Hanni dulu bentar ya? Kalian makan duluan aja..” ucap mama Sunghoon kemudian meninggalkan Sunoo dan Riki diruangan itu.

“Ayo makan, omongan Hanni jangan dipikirin. Dia emang gitu sama orang baru.” Ucap Riki.

Sunoo mendongak menatap anak yang lebih tinggi darinya itu, “aku tau kok kalian ngga suka aku, kamu boleh nolak kalo kamu gamau makan makanan aku… jangan dipaksain, karna makanan aku ngga se enak makanan yang pernah dibuat Jake disini.” Ucapnya dengan suara bergetar.

Riki mendesah pelan, padahal ia merasa sangat lapar sekarang namun kini harus menghadapi pria kecil dengan wajah sedih ini

Riki bingung harus berkata apa agar pria cantik didepannya ini tak sedih, lidahnya terlalu kaku untuk sekedar mengucapkan sebuah kalimat baik.

Maka, tangannya lah yang beraksi merangkul pria kecil dihadapannya itu lalu menuntunnya untuk duduk dimeja makan.

“Ayo makan, gausah bawa orang yang ga ada disini.” Ucapnya sambil menatap Sunoo dengan senyum kecil.

No responses yet