Eren
3 min readJun 18, 2023
—disayang sampe sembuh

Jaeyun turun dari bus nya.

Saat ia turun, matanya langsung tertuju pada Sunghoon yang sudah bertengger menyandar ditiang halte sambil menyilangkan tangannya didada.

Jaeyun tersenyum lalu berlari kearahnya.

Sunghoon terkekeh pelan melihat tingkah Jaeyun yang seperti anak kecil dimatanya itu.

Saat sudah berhadapan dengan Sunghoon, Jaeyun langsung mengangkat satu tangannya lalu menempelkan punggung tangannya pada dahi Sunghoon.

Cukup lama ia tempelkan punggung tangannya pada seluruh permukaan wajah hingga leher Sunghoon akhirnya ia tersenyum senang merasakan suhu tubuh Sunghoon sudah kembali normal.

"Udah puas?"

Jaeyun mengangguk senang.

"Ayo pulang" Sunghoon mengambil alih tas yang Jaeyun bawa lalu menggandeng tangan mungil Jaeyun hingga sampai dirumah.

"Kamu mau makan apa? Nanti aku masakin apapun yang kamu mau, pasti kamu bosen makan bubur terus." Tanya Jaeyun sambil melihat-lihat bahan-bahan yang akan ia masak dikulkas.

Sementara Sunghoon, ia hanya memperhatikan dari pantry didekat sana.

"Terserah"

"Ih jangan terserah, aku bingung"

"Gua makan apa aja, soalnya masakan lu enak" Jawab Sunghoon.

Jaeyun nampak diam, ia merasa sedikit senang dan malu mendengar pujian yang Sunghoon berikan.

"Y-yaudah, makan spagetti aja mau ga kamu?"

"Hm"

Jaeyun mulai mengeluarkan semua bahan-bahan yang ia butuhkan untuk membuat spagetti nya, kemudian ia rebus air lalu mulai memasak semua bahan masakan.

Sunghoon diam-diam tersenyum memperhatikan Jaeyun, namun detik berikutnya ia langsung sadar dan mengusap wajahnya kasar.

"Udah gila gua" Gumamnya.

Ia bangkit dari duduknya lalu mendekat kearah Jaeyun yang masih sibuk memasak.

"Kenapa?" Tanya Jaeyun.

"Mau liat doang"

Jaeyun mengangguk mengerti lalu kembali melanjutkan kegiatan memasaknya.

Sunghoon nyatanya ingkar pada ucapannya yang ingin melihat masakan, namun nyatanya fokusnya hanya tertuju pada Jaeyun yang entah mengapa terlihat cantik.

Ia menahan untuk tidak tersenyum, namun ia malah semakin berdebar saat tubuhnya tak sengaja bersentuhan dengan Jaeyun.

Jaeyun menatapnya sambil tersenyum. "Minggir dulu, aku mau masak" Ucapnya.

deg. deg. deg

Jantungnya berdebar melihat senyum manis yang Jaeyun ulas.

"Gua masih sakit"

"Maksudnya? Kamu pusing lagi?" Jaeyun mematikan kompor lalu meletakkan bahan masakkan yang semula ia pegang di pantry.

Lalu tangannya langsung meraba seluruh wajah hingga leher Sunghoon untuk merasakan suhu tubuhnya.

"Kata lu orang sakit harus disayang" Sunghoon menatap Jaeyun, kali ini bukan pada wajahnya, namun fokusnya jatuh pada bibir ranum sicantik.

"Kamu kan ga suka aku cium" Ucap Jaeyun bingung.

"Ga suka kalo dipipi"

Jaeyun semakin dibuat bingung.

Sunghoon mencondongkan tubuhnya kearah Jaeyun lalu mencium bibir cantik milik Jaeyun.

Jaeyun terkejut, ia diam membeku. Jantungnya berdegup kencang tak karuan, tubuhnya terasa panas dingin dan sangat lemas.

"Mpph"

Merasa tak ada respon, Sunghoon menggigit bibir Jaeyun hingga sang empu membuka mulutnya. Sunghoon dengan sigap memasukkan lidahnya didalam sana, ia jilat lalu lilit lidah lembut milik Jaeyun.

Jaeyun yang terbawa suasana ikut memejamkan matanya, membiarkan Sunghoon mencium bibirnya.

Tangan Jaeyun kini mengalung indah dipundak Sunghoon, sementara tangan Sunghoon kini telah bertengger dipinggang ramping milik Jaeyun.

Keduanya kini saling melumat satu sama lain, dengan Jaeyun yang terbawa suasana dan Sunghoon yang ingin disayang agar cepat sembuh.

Sunghoon mengeratkan peluknya pada pinggang Jaeyun lalu mengangkat tubuh kecil itu dalam gendongannya.

Ia gendong tubuh Jaeyun kearah pantry yang menjadi pembatas antara dapur dan meja makan. Ia dudukkan Jaeyun diatas sana.

Tautan mereka terlepas, mereka sama-sama mengirup oksigen dengan rakus, dan jangan lupakan mata mereka yang masih menatap satu sama lain.

Sunghoon kembali mendekatkan wajahnya pada wajahnya Jaeyun hingga pucuk hidung mereka bersentuhan.

"Ayo sayangin gue lagi, sampai gue sembuh" Ucap Sunghoon nyaris berbisik.

Jaeyun mengangguk, kembali ia peluk pundak lebar milik Sunghoon lalu ia tautkan kakinya pada pinggangnya Sunghoon.

Sunghoon kembali mencium bibir Jaeyun dengan lembut, ia lumat bibir itu sesekali ia gigit pelan karna merasa gemas dengan bibir bawah Jaeyun yang tembam.

"Mnhh" Lenguh Jaeyun saat lidah Sunghoon kembali menari-nari didalam mulutnya.

Lidah itu seakan menyapa semua yang ada didalam mulut Jaeyun, membuat Jaeyun sedikit kewalahan karna susah bernafas.

"Mphhh" Jaeyun memukul pelan dada Sunghoon pertanda ia kembali kehabisan pasokan oksigennya.

Sunghoon mengerti, ia akhiri ciuman mesra mereka dengan memberi kecupan singkat pada bibir Jaeyun.

Ia perhatian wajah Jaeyun yang memerah dengan bibir mengkilap karna pertukaran saliva mereka itu tengah kewalahan mengambil pasok oksigen.

"Cantik" Ucapnya tanpa sadar sambil tersenyum membuat Jaeyun menatap kearahnya.

Detik kemudian ia tersadar, senyuman dibibirnya langsung luntur. Ia merasa malu dan gelagapan saat melihat ekspresi Jaeyun yang nampak bingung.

"A-ah.. Kita belom selesai masak kan ya, lu masak deh, gua nunggu didepan sambil nonton tv." Ucapnya lalu berlalu pergi meninggalkan Jaeyun yang masih terduduk diatas pantry.

"Jaeyun cantik?"

No responses yet