Eren
4 min readJun 11, 2024

⋆˚࿔ fix it𝜗𝜚˚⋆

note ; play ( about you — the 1975 )

— — ☆

Disinilah Jake dan Sunghoon sekarang, duduk dipinggir pantai ditemani oleh hangatnya api unggun. Tak ada yang berniat membuka percakapan kala itu, buat malam itu terasa begitu sunyi.

Hanya ada suara deburan ombak dan daun daun yang bertubrukan ditiup angin malam itu.

Helaan nafas yang begitu panjang terdengar dari pemuda Park itu, buat pemuda disampingnya itu mengalihkan atensinya sejenak menatap padanya.

“Maaf…”

Sunghoon menatap pada Jake seakan memepertanyakan konteks dibalik maaf yang pemuda itu ucapkan.

“Maaf gara-gara aku kita jadi ditinggal disini, harusnya aku ngga ceroboh tadi.” Ucapnya.

Sunghoon mengalihkan atensinya, kembali menatap bayangan bulan yang dipantulkan oleh air laut, pemuda itu enggan menanggapi ucapan yang dilontarkan sang mantan kekasih.

“Sunoo cantik ya.” Ucap Jake tiba-tiba, buat Sunghoon seketika menoleh kearahnya.

“Iya.” Jawabnya singkat.

Tapi ga secantik kamu

Jake tersenyum kecut, kepalanya menunduk, jarinya mendadak sibuk memainkan pasir putih dibawahnya.

“Heeseung, gimana? Dia baik?” Tanya Sunghoon basa-basi.

Jake mengangguk pelan, “kakak baik, baik banget.” Jawabnya sambil tersenyum.

Sunghoon terkekeh, lalu menatap pada mantan kekasihnya itu.

“Langgeng ya, semoga gak kayak kita” ucapnya.

“Maksudnya?” Tanya Jake bingung.

“Ya langgeng, hubungan lu sama dia.” Ucap Sunghoon buat Jake seketika paham makna dari kata ‘langgeng’ yang Sunghoon ucapkan.

Jake tersenyum menatap lelaki disampingnya itu, “langgeng itu buat orang pacaran, kayaknya kurang pas buat aku sama kakak.” Ucapnya.

“Loh, kan kalian pacaran?” Sunghoon menatap Jake bingung.

Jake menggeleng sambil terkekeh pelan, “aku sama kakak itu udah kenal dari kecil, setiap aku ada masalah aku ngadunya ke kakak, kak Heeseung itu udah kayak kakak ku sendiri. Jadi ga mungkin aku pacarin.” Jelasnya.

Sunghoon terkejut, namun hatinya masih menyangkal tak percaya.

“Bohong”

Jake lagi-lagi terkekeh, “itu urusanmu mau percaya atau engga Hoon, yang jelas aku nggak bisa kayak kamu, move on secepat itu.”

“untungnya aku punya kakak yang selalu nememin aku waktu aku kesepian, waktu aku sedih, waktu aku kangen kamu..” Jake menjeda kalimatnya sejenak sambil menghembuskan nafasnya pelan.

“Kalo boleh jujur, waktu pertama kali aku tau kamu punya pacar baru rasanya sedih banget… tapi disisi lain aku juga seneng liat kamu keliatan lebih bahagia walaupun bukan sama aku.” Jake tersenyum kecut, kepalanya kembali menunduk menatap butiran pasir dibawahnya itu.

Dadanya kembali terasa sesak mengingat saat-saat dimana dirinya selalu menangis ditengah malam saat ia merindukan sosok disebelahnya itu.

“Maafin aku…” lirih Jake nyaris berbisik.

“Maafin aku karna masih sayang sama kamu Hoon…” ucapnya sukses buat pria disampingnya itu terkejut bukan main.

Dadanya ikut terasa sesak, ia merasa sangat bersalah saat mengingat banyak macam tuduhan buruk yang ia lontarkan pada mantan kekasihnya itu.

Tangan Sunghoon mengepal kuat, rahangnya mengeras, ia merasa kesal dengan dirinya sendiri. Bisa-bisanya ia sebodoh ini.

“Tolol.” Umpatnya.

“Maaf..” ucap Jake pelan.

“Bukan kamu, tapi aku. Aku yang tolol bikin semuanya jadi kacau kayak gini, harusnya kita masih bisa memperbaiki hubungan kita. Maafin aku..

Maafin aku selama ini udah nyakitin kamu, aku ngga maksud — ” Sunghoon menjeda kalimatnya, entah mengapa matanya terasa begitu perih.

“Hoon..”

“Aku masih sayang sama kamu Jake, masih sayang.” Sambungnya sambil menatap Jake disampingnya.

Jake terkejut mendengar itu, tubuhnya seketika melemas saat matanya bertemu dengan mata Sunghoon yang sudah berkaca-kaca.

“jangan nangis.. hichhh jangan..” ucap Jake terdengar gemetar, tangannya terulur mengusap pipi Sunghoon dengan lembut.

Sunghoon menggeleng pelan, air matanya seketika runtuh bersamaan dengan senyum yang terbit dari sudut bibirnya.

I miss you..” Tangannya langsung merengkuh tubuh mungil disampingnya itu untuk ia peluk dengan erat.

Hichhh.. aku juga kangen kamu..” Jake ikut membalas peluk itu tak kala erat, melampiaskan rasa rindu yang selama ini ia tahan mati-matian itu.

“aku sayang kamu…” ucap Sunghoon menatap Jake dengan senyum diwajahnya.

Jake ikut tersenyum dengan wajah sembabnya sambil mengangguk, “aku juga sayang kamu Hoon…”

Keduanya lantas terkekeh pelan.

Tangan Sunghoon terulur meraih rahang Jake dengan lembut, ibu jarinya tergerak menghapus jejak air mata dipipi pria manis itu.

Matanya yang semula menatap manik cantik yang sudah lama ia rindukan itu kini turun menatap benda kenyal yang sudah lama tak ia cicipi itu dengan sayu.

Wajahnya perlahan mendekat mengikis jarak diantara keduanya, hingga dapat Jake rasakan hembusan nafas Sunghoon yang terasa hangat itu menerpa permukaan kulitnya yang terasa dingin.

Jake seketika memejamkan matanya saat bibirnya bersentuhan dengan milik Sunghoon, tangannya bergerak naik mengalung indah pada pundak kokoh itu.

Emmphhh~” lenguh indah itu lolos saat Sunghoon mulai melumat ranum tebal itu dengan lembut.

Sang pihak atas itu tampak lihai menyesap bibir atas dan bawah itu bergantian, sementara si pihak bawah hanya bisa pasrah menikmati setiap cumbuan yang diberikan.

Cumbuan yang awalnya begitu lembut itu lambat laun semakin menuntut, mulai buat Jake kewalahan.

Saat lidah Sunghoon mulai menerobos masuk lalu mengobrak-abrik isi mulutnya, lidah itu dengan lincah menjilati kemudian membelit lidahnya hingga buat air liurnya mengalir keluar dari sudut bibirnya.

Hngghh eumhhh~…” tubuh Jake sukses meremang saat tangan besar Sunghoon menyelinap masuk kedalam bajunya.

Tangan itu mengelus-elus perutnya dengan begitu lembut, namun terasa begitu menggelitik seakan ada ribuan kupu-kupu terbang keluar dari perutnya.

Hmmpphhh… emhh Hoonhh..” Jake yang mulai kehabisan pasok oksigen itu pun menepuk-nepuk pundak Sunghoon pelan.

Sunghoon yang mengerti pun kemudian menyudahi cumbuan itu dengan memberikan satu kecupan kecil pada ranum cantik itu.

Haaahhh.. haaahhh..” Jake terengah-engah mengatur nafasnya, terlihat begitu lucu dimata Sunghoon.

Chup

Satu kecupan lagi Sunghoon berikan pada ranum cantik sang mantan kekasih itu.

“Cantik, kamu cantik.” Ucapnya sambil tersenyum.

Jake terkekeh, lalu kemudian duduk diatas pangkuan pemuda itu. Jari-jari lentiknya dengan nakal membelai dada Sunghoon dengan begitu lembut.

Ditatapnya wajah Sunghoon yang terlihat berantakan itu sambil menggigit bibir bawahnya dengan centil.

Wajahnya mulai mendekat seakan ingin mencumbui bibir mantan kekasihnya itu, namun saat Sunghoon sudah menutup matanya, Jake justru melewati bibir itu begitu saja buat Sunghoon mendesah kecewa.

Jake terkekeh, lalu membelai wajah tampan itu dengan begitu lembut.

“aku takut kita ngelewatin batas…” ucapnya.

Sunghoon tersenyum lalu mengeratkan peluknya pada pinggang ramping itu, “cuma ada kita berdua disini, sejauh apapun kita ngelewatin batas, ga akan ada yang liat Jake..”

just me and you, Love..” ucapnya.

No responses yet