Eren
2 min readJun 5, 2024
⋆˚࿔ from afar𝜗𝜚˚⋆

Niat hati ingin tidur sepanjang perjalanan, Sunghoon justru tak dapat memejamkan matanya dengan tenang.

Suara riuh yang bersumber dari deretan kursi dibelakangnya buat Sunghoon terganggu. Deretan kursi belakang itu diisi oleh Heeseung, Jake, Hanni, dan Riki.

Sunghoon menghela nafasnya pelan, lalu beralih menatap Sunoo yang duduk disebelahnya itu. Pemuda itu tampak diam tak bersuara, hanya sekedar memperhatikan pemandangan dari arah luar jendela.

“Sayang” panggil Sunghoon.

Sunoo menoleh, “iya?”

Sunghoon tersenyum, diraihnya tangan sang kekasih lalu ia genggam.

“Maaf ya” ucapnya buat Sunoo bingung.

“Maaf kenapa?”

“Maaf aja.” Balasnya lagi sambil terkekeh.

Sunoo merotasikan matanya lalu mencubit pinggang kekasihnya itu buat sang kekasih meringis kecil.

“Galak banget sih cantikku” ucap Sunghoon menggoda Sunoo sambil mencubit pipinya gemas.

“Kamu nya nakal” Sunoo menatap kekasihnya itu kesal.

Lalu kedua sejoli itu tertawa bersama bak pasangan bahagia, disaksikan oleh Jake yang menatap mereka dari arah belakang.

Jake tersenyum kecut, hatinya kembali terasa nyeri melihat sesuatu yang tak seharusnya ia lihat. Padahal Jake sudah tau ini akan menjadi konsekuensinya karna menerima tawaran ini, namun tetap saja rasa sakit pada hatinya tak dapat ia kendalikan.

Padahal kamu dulu pernah bilang kalo cuma aku yang kamu panggil cantik.” batinnya.

“Kakak.” Panggilnya pada Heeseung.

“Hm? Kenapa?”

“Boleh tuker tempat duduk? Aku pengen dideket jendela.” Alasannya.

Heeseung pun mengangguk menyetujui, ia pun berdiri sejenak, membiarkan Jake bergeser duduk ditempatnya lalu ia pun berpindah duduk ditempat yang Jake duduki tadi.

Jake pun menyandarkan kepalanya dikaca jendela itu, menatap banyaknya batang pohon yang berjejer dipinggir jalan.

Heeseung yang berada disebelahnya pun menatap Jake dengan tatapan sendu. Tangannya terulur menggenggam tangan Jake dengan lembut.

“kalo ngantuk senderan aja sama kakak, jangan sama jendela, ntar kepala kamu sakit.” Ucapnya seraya mengelus lembut punggung tangan yang lebih muda.

Jake mengangguk, kemudian menyandarkan kepalanya pada lengan Heeseung sambil menyamankan posisi.

Tanpa keduanya sadari, Sunghoon menatap keduanya dengan tatapan kesal dari arah depan. Perubahan mood Sunghoon sungguh tak dapat ditebak, padahal baru saja ia tertawa bersama kekasihnya namun sekarang nampaknya mood pria itu hilang begitu saja.

Jay yang diam-diam memperhatikan Sunghoon itu hanya terkekeh pelan.

Sahabatnya itu sungguh kekanak-kanakan.

“Masih sayang mantan ternyata” gumam Jay pelan.

No responses yet