Eren
2 min readJun 17, 2023
—halte

Pagi hari menjemput, Sunghoon yang tengah tertidur lelap tiba-tiba terbangun akibat gedoran pada pintu kamarnya.

Ia mendecak kesal, ia tahu siapa pelaku dibalik gangguan paginya itu. Dengan kesal ia bangun dari tempat tidurnya lalu berjalan kearah pintu kamarnya.

"Sunghoon kok belum siap? Kita mau sekolah hari ini" Ucap Jaeyun.

"Ya" Balas singkat Sunghoon.

Saat ia akan menutup pintu kamarnya, Jaeyun malah menahan pintu tersebut.

"Kenapa?"

"Ayo sarapan setelah kamu mandi, aku udah masak."

"Ga"

"Jaeyun ga masak babi kok, jadi ga haram"

Sunghoon mendesah kasar lalu menatap Jaeyun kesal. Jaeyun yang melihat raut kesal pada wajah Sunghoon pun langsung menciut.

"Maaf udah rese.. Jaeyun cuma mau mastiin Sunghoon sarapan pagi biar ga sakit perut."

"Gua ga bisa sarapan, mules. Sana minggir." Usirnya pada Jaeyun.

Jaeyun menurut, ia memundurkan tubuhnya dari depan kamar Sunghoon.

Brak!

Jaeyun langsung mengelus dadanya karna tersentak kaget oleh bantingan pada pintu kamar Sunghoon.

Kini Sunghoon dan Jaeyun tengah dalam perjalan menuju sekolah mereka dengan Sunghoon yang sedang menyetir dan Jaeyun duduk di sampingnya.

Suasana didalam mobil itu tampak senyap. Baik Sunghoon maupun Jaeyun sama-sama bungkam tak berniat membuka topik obrolan.

Entah karna Sunghoon yang terlalu malas berinteraksi dengan orang yang baru saja menjadi saudaranya ini, atau Jaeyun yang terlalu takut Sunghoon terganggu karna sikapnya.

Jaeyun termenung memperhatikan suasana jalanan kota yang lumayan padat pada pagi hari, namun lamunannya tiba-tiba buyar saat mobil mereka tiba-tiba berhenti disalah satu halte.

"Turun, gua ga mau orang-orang tau gua sama lu ada hubungan. Terus jangan bertingkah seolah lu kenal gua ntar disekolah" Titah Sunghoon.

"Tapi ini dimana, aku ngga tau kalo harus naik bus. Nanti nyasar."

"Ah elah! Tinggal tunggu doang di halte terus ntar naik bus warna biru! Ntar kalo itu bus stop di halte deket sekolahan tinggal turun!"

Jaeyun masih diam, ia sedikit takut naik kendaraan umum.

"Kalo lu kagak mau biar gua yang naik bus, lu bawa ni mobil! Bisa ga?!"

Jaeyun menggeleng.

"Yaudah sana keluar."

Dengan berat hati Jaeyun turun dari mobil itu.

Brum

Mobil itu langsung menancap gas berlalu meninggalkan Jaeyun yang masih mematung disana.

"Dia se nggak suka itu ya sama aku"

No responses yet