Eren
4 min readMay 31, 2024
⋆˚࿔ Hot coffe𝜗𝜚˚⋆

Setelah menyelesaikan mata kuliahnya Sunghoon langsung bergegas menyambangi Sunoo, kekasih barunya itu. Banyak pasang mata yang melihat kearah keduanya, sebab kedua sejoli itu tengah menjadi topik hangat dikalangan mahasiswa disana.

Sunghoon yang berparas tampan dan bertubuh tinggi lagi tegap itu memang terlihat serasi jika disandingkan dengan Sunoo yang bertubuh mungil dan berparas cenderung cantik. Sebab itu pula hubungan baru nya ini kerap kali jadi perbincangan diakun sosial media khusus mahasiswa kampusnya.

“kamu mau pesen apa sayang?” Tanya Sunghoon.

“aku lagi pengen kopi susu aja sih, sama double cheese hamburg toast nya kalo boleh.. hehe”

Sunghoon terkekeh sambil mengangguk, “boleh dong, yaudah kamu duduk duluan aja sana.”

“Eum..” Sunoo mengangguk lalu segera mencari meja kosong untuk keduanya tempati.

“Pesen apa mas?”

“Iced americano satu, kopi susunya satu, sama double cheese hamburg toast nya satu.” Ucap Sunghoon lalu menyodorkan kartu kreditnya.

“Baiklah pesanannya segera diproses mohon tunggu sebentar ya mas, terima kasih…”

Sunghoon pun segera bergegas mencari dimana meja yang Sunoo pilih.

“Sayang disini!” Sunoo melambaikan tangannya sambil tersenyum lebar.

“Kecil banget kamu, sampe ga keliatan kalo kamu duduk disini.” Sunghoon terkekeh sambil mengacak-ngacak surai kekasihnya itu.

“Aku ngga sekecil itu ya Hoon!” Sunoo menatap Sunghoon dengan ekspresi merajuk, buat Sunghoon gemas lalu mencubit pipi kekasihnya itu.

“Udah sana kerjain tugas mu.”

“Iya-iya ini lagi dikerjain kok!”

Tak lama berselang, kemudian pesanan keduanya datang. Sunghoon langsung saja menyambar iced americanonya begitu saja, lain dengan Sunoo yang masih terlihat sibuk berkutat dengan laptopnya.

Tak ada perbincangan diantara keduanya karna memang Sunghoon tak ingin mengganggu Sunoo yang tengah mengerjakan tugasnya, dirinya sedari tadi hanya sibuk memainkan aplikasi game online diponselnya.

Hahahaha kak Heeseung kalah!”

Sunghoon yang tengah asyik dengan gawainya itu berhenti sejenak saat mendengar suara tawa yang tak asing ditelinganya.

Riki curang! Kak Jake liat Riki curang!

Ah, Sunghoon tau suara familiar ini adalah milik Hanni, adik perempuannya. Namun Sunghoon masih belum yakin, pikirnya tak mungkin adik kembarnya itu berkeliaran diarea kampusnya ini apa lagi disaat tengah hari begini. Tentu saja dua kembar itu masih belajar disekolahnya.

Kalah mah kalah aja, sini jidat nya!”

Gamau!! Ih kok Riki jahat sih kayak kak Hoon?!”

Sunghoon yang masih mendengar percakapan samar-samar itu sontak kaget saat namanya disebut. Kepalang penasaran, Sunghoon pun berbalik kearah belakang mencari-cari keberadaan sumber suara itu.

“Kenapa Hoon?” Tanya Sunoo yang sadar dengan gerak gerik kekasihnya itu.

Sunghoon tak menjawab, matanya sibuk mencari-cari sosok yang ia curigai, sampai saat matanya menangkap sosok yang ia cari.

Riki dan Hanni, adik kembarnya yang duduk hanya berselang 3 meja denganya. Rahang Sunghoon langsung mengeras saat menangkap sosok lain yang duduk bersama adik kembarnya itu, Jake dan Heeseung.

Sunghoon langsung bangkit dari duduknya, buat Sunoo yang menatapnya penuh bingung itu terkejut.

“Sunghoon!” Sunoo ikut bangkit membuntuti kekasihnya itu.

BRAK

Sunghoon gebrak meja itu hingga memicu perhatian dari pengunjung lainnya.

“Kakak?!”

“Sunghoon?!”

Baik si kembar dan Jake, ketiganya sama-sama tersentak kaget dengan kehadiran Sunghoon itu.

“Pulang.” Ucapnya penuh penekanan, matanya menatap tajam pada Hanni, adik perempuannya.

Hanni yang ketakutan melihat wajah penuh emosi dari kakaknya itu menggeleng cepat sambil menunduk takut.

Suasana menjadi panas, tak ada satupun dari mereka yang berani mengeluarkan suara, termasuk Jake. Laki-laki itu juga sama takutnya saat melihat wajah penuh amarah dari sang mantan kekasih.

Sunghoon yang geram langsung menarik tangan Hanni dengan kuat hingga gadis kecil itu merintih kesakitan.

Akh.. sakit kakak.. lepasin!” Hanni mencoba melepaskan tengannya dari genggaman sang kakak.

“Pulang sekarang!”

“Gak mau!” Ucap Hanni memberontak buat Sunghoon semakin kesal lalu menyeret gadis itu kuat.

“Sunghoon jangan kasar, dia adek kamu!” Ucap Jake menarik sebelah tangan Hanni yang lain, bermaksud ingin menyelamatkan gadis itu dari genggaman kakaknya.

Sunghoon terkekeh dengan wajah sinisnya kemudian menatap pada Jake.

“Iya, adek gua, keluarga gua. Jadi kenapa lu masih deketin hah? Pikiran lu dimana gua tanya? Bisa-bisanya lu ngajakin adek gua nongkrong sampe bolos gini, lu tau mereka masih sekolah!” Ucap Sunghoon membentak.

Jake takut bukan main, pasalnya baru kali ini ia melihat sisi kasar mantan kekasihnya itu.

“Kak kita — ”

“Diem Riki!” Peringat Sunghoon.

“Hoon udah Hoon…” Sunoo berusaha menenangkan kekasihnya itu dengan mengelus pundaknya pelan.

Sunghoon mendekat kehadapan Jake dengan tatapan sengitnya, “jauhin gua, sama keluarga gua. kita udah bukan siapa-siapa lagi Jake, jadi stop berkeliaran disekitar gua apalagi keluaga gua.” ucapnya penuh penekanan lalu pergi meninggalkannya begitu saja.

“Jake, ayo pulang.” Heeseung yang sedari tadi bungkam akhirnya bersuara.

Diraihnya tangan yang lebih muda, tangan yang terasa dingin itu dapat Heeseung rasakan saat ia genggam.

Namun Jake tak bergeming, lelaki itu tetap pada posisinya, berdiri dengan kepala menunduk.

Heeseung tau, Jake tengah menahan tangisnya sekarang. Maka dengan sigap, yang lebih tua itu langsung merengkuh tubuh Jake kedalam pelukannya.

Suara sesenggukan mulai terdengar, Heeseung pun langsung beri usapan lembut pada punggungnya agar yang lebih muda bisa tenang.

“sa-salah aku apa hichh… kenapa dia sebenci itu sama a-aku sekarang kak..”

“Kamu nggak salah Jake, ga pernah salah. Dia yang jahat sama kamu, jadi tolong janji sama kakak, ini terakhir kalinya kamu nangisin dia.”

Jake mengangguk dalam tangisnya, mulai saat ini ia bersumpah akan membuang semua perasaannya pada Sunghoon.

No responses yet