Eren
3 min readDec 16, 2023

—Hyun kecil

Sunghoon berjalan kearah pintu, diiringi Jaeyun dibelakangnya kemudian membuat knop pintu utama rumahnya itu.

“malam Sunghoon.. maaf ya om telat, tadi nungguin tante-mu dandan jadi lama” ucap pria paruh baya yang merupakan adik kandung dari ayah Sunghoon itu.

“Oh ini ya yang namanya Jaeyun?!” Ucap wanita cantik disebelah om nya Sunghoon itu dengan excited saat melihat Jaeyun yang bersembunyi dibelakang Sunghoon.

“i-iya, aku Sim Jaeyun tante… om… salam kenal ya!” Ucap Jaeyun sopan sambil membungkuk.

“Cantik Hoon anaknya, pacarin aja atuh” canda wanita cantik itu, buat pipi Jaeyun tiba-tiba memanas.

“udah kok” jawab Sunghoon enteng seraya merangkul pundak Jaeyun lalu mendapat siulan dari Jongsuk, om nya.

“yaudah, mana bocilnya?” Tanya Sunghoon tanpa basa-basi.

“dimobil lagi bobo, tadi ketiduran dijalan — ”

“ — mau liat! Yeyun mau liat!” Ucap Jaeyun tak sengaja menyela namun kemudian langsung menundukkan kepalanya karena malu dan takut.

“yaudah ayo ikut tante, nanti sekalian langsung gendong. Mau?” Wanita paruh baya itu terkekeh lalu meraih tangan Jaeyun, kemudian ia ajak kearah mobil sedan yang terparkir di halaman rumah itu.

Klek

Pintu mobil itu terbuka dan menampilkan seorang batita laki-laki tengah tertidur pulas sambil menghisap ibu jarinya.

“lucu… dedeknya lucu!” Ucap Jaeyun semangat dengan bola mata berbinar-binar.

“namanya Hyun” ucap wanita itu seraya tersenyum.

“Hyun… Hyun kecil, mau gendong!”

Wanita itu lagi-lagi terkekeh, lalu menganggukan kepalanya. Kemudian merunduk kearah bayi yang tengah tertidur pulas itu, lalu mengangkat bayi itu dalam gendongannya.

Bayi itu nampak damai, tak terusik sama sekali, buat Jaeyun semakin penasaran lalu menyentuh tangan mungil itu dengan telunjuknya.

Halus dan lembut yang Jaeyun rasakan, bayi itu tampak lucu jika dilihat lebih dekat. Pipinya besar dan gembul seperti puding susu, buat Jaeyun ingin meremasnya.

Grep

Telunjuknya tiba-tiba digenggam oleh kepalan mungil itu dengan erat, buat Jaeyun semakin gemas.

Tiba-tiba sebuah tangan besar mendarat dipucuk kepala Jaeyun, lalu mengusak rambutnya dengan lembut.

Jaeyun menoleh kebelakang dan mendapati Sunghoon tengah menatapnya sambil tersenyum, “Suka dedeknya?”

Jaeyun mengangguk cepat “Suka! Dedeknya lucu!” Ucapannya antusias buat Sunghoon tersenyum.

“Mau gendong?”

“Mau! Yeyun mau gendong!”

“buka tangannya” titah wanita itu.

Jaeyun menurut lalu membuka kedua tangannya bersiap untuk menyambut bayi kecil itu.

Kemudian wanita itu dengan hati-hati memindahkan bayi kecilnya yang tengah tertidur pulas itu ke pelukan Jaeyun.

Bayi itu masih teridur dengan pulasnya bahkan dipelukan Jaeyun.

engghh” bayi kecil itu tampak mengulet dalam tidurnya buat Jaeyun seketika panik.

“tenang, diusapin aja punggungnya nanti tidur lagi itu.”

Jaeyun menurut lalu mengusap punggung sikecil itu dengan lembut, hingga bayi kecil itu kembali tenang dalam tidurnya.

“Semua keperluannya ada didalem ini ya, tolong dijaga kayak anak sendiri Hyun nya Hoon.” Ucap Jongsuk seraya memberikan sebuah koper.

“iya om”

“yaudah kalo gitu om sama tante berangkat dulu ya, oh satu lagi, nanti kalo bikin susu untuk Hyun jangan panas-panas ya”

“i-iya tante” Jawab Jaeyun.

Jongsuk dan istrinya tersenyum lalu masuk kedalam sedan hitamnya, tak lupa melambai pada Sunghoon dan Jaeyun lalu melesat meninggalkan rumah itu.

“ayo masuk, kasian Hyun kedinginan kena angin malem.” Ucap Sunghoon seraya merangkul pinggang Jaeyun.

“hu’um, ayo.” Jaeyun mengangguk, lalu keduanya berjalan masuk kedalam rumah dan tak lupa mengunci rumah tersebut.

Sunghoon tersenyum menatap indah mata binar milik sang kekasih itu tengah menatap bayi kecil yang terbaring ditengah antara keduanya.

Dengan lembut Sunghoon elus surai hitam milik Jaeyun.

“kita kayak orang tua muda dah” celetuk Sunghoon.

“hu’um. Hoon ayah, Yeyun papa.” Jaeyun mengangguk setuju.

Sunghoon terkekeh gemas lalu mencium dahi sang kekasih dengan lembut.

“Ayo tidur, Papa” ucap Sunghoon buat pipi Jaeyun memerah.

“A-ayo ayah…” balas Jaeyun sambil menunduk malu-malu.

Buat Sunghoon gemas lalu mencium bibir Jaeyun dengan lembut. Jaeyun tak menolak, ia membalas ciuman itu. Keduanya saling melumat bibir satu sama lain, hingga terhanyut pada cumbuan lembut itu.

eunghh

Lenguhan dari Hyun buat tautan keduanya langsung terlepas, Jaeyun dan Sunghoon langsung beradu tatap dalam deru nafas yang masih belum beraturan.

“Hyun bangun, ayah… ayo bikinin susu..”

No responses yet