Eren
3 min readSep 17, 2023
—janji lagi, janji terus

Jaeyun membuka knop pintu kamar Sunghoon dengan pelan, lalu melangkah masuk kedalam ruangan yang sudah terlihat gelap itu.

Dilihatnya Sunghoon sudah tertidur pulas diatas kasurnya. Jaeyun menarik sudut bibirnya keatas membentuk senyuman, namun kemudian ia teringat kemarahannya pada Sunghoon beberapa waktu lalu membuatnya sedih.

Tak seharusnya ia marah pada kekasihnya itu, padahal ia sendiri sering berjanji pada Sunghoon untuk tidak kembali marah atau merajuk padanya.

Jika saja tadi Jaeyun tidak merajuk, pasti sekarang ia sudah ikut terlelap didalam dekapan hangat dan nyaman Sunghoon.

Mata Jaeyun terasa perih, hingga membuatnya mengusap kedua matanya.

“maafin Yeyun… hiks..” gumamnya dengan isakan kecil.

Lalu tanpa berlama-lama, Jaeyun segera melangkah kearah ranjang Sunghoon lalu naik keatas sana.

Jaeyun menyelinap masuk kedalam selimut yang Sunghoon pakai lalu menarik guling yang Sunghoon peluk dan membuangnya kelantai. Kemudian Jaeyun segera masuk kedalam pelukan kekasihnya yang masih terlelap itu, memeluk kekasihnya itu dengan erat seraya mendusal mencari kenyamanan disana.

Sunghoon yang semula tertidur lelap pun terbangun saat merasakan tubuhnya dipeluk erat. Ia membuka matanya dan melihat Jaeyun tengah mendusali dadanya.

“Jaeyun?”

“sayang.. aku sayang bukan Jaeyun..” Jaeyun menatap Sunghoon dengan bibir yang menekuk kebawah.

“iya sayang. kamu sayang, sayangnya Hoon.” Balas Sunghoon seraya ikut memeluk tubuh mungil itu.

Jaeyun mengangguk pelan, lalu kembali mendusali dada Sunghoon. Buat Sunghoon mengukir senyum kecil pada wajah sayunya itu.

“udah ngambeknya?” Sunghoon mengusap punggung Jaeyun dengan lembut, agar Jaeyun nyaman dalam dekapannya.

“maaf… janji… Yeyun janji engga marah marah lagi…”

“halah, janji lagi janji terus. Buat apa janji kalo nanti diingkari.”

“maaf..” Jaeyun mengeratkan peluknya pada tubuh sang kekasih.

“gabisa bobo kan?”

“hu’um, kasur Yeyun rasanya gede banget terus bantal guling Yeyun rasanya panas. Engga enak.” Jelas Jaeyun buat Sunghoon tertawa kecil.

“enakan bobo sama Hoon kan?”

“iya… enak bobo sama Hoon. Sama Hoon disayang sayang” Jaeyun kembali mendusal manja pada kekasihnya itu.

“mau disayang?”

“mau! Yeyun mau!” Jawab Jaeyun semangat.

“emang mau disayang yang gimana, hm?”

“mau dipeluk, mau di puk-puk, mau dicium sama Hoon..”

Sunghoon lagi-lagi tertawa mendengarnya, dengan gemas ia curi satu kecupan singkat pada ranum milik Jaeyun.

Chup

Jaeyun tersenyum lebar setelah mendapat kecupan dari sang kekasih.

“lagi… mau cium lagi, yang banyak yang lama…”

as your wish, love”

Tangan Sunghoon yang semula mengusap lembut punggung Jaeyun kini berpindah merengkuh pinggang ramping itu agar semakin merapat padanya.

Lalu ia tarik tengkuk Jaeyun mendekat padanya, kemudian mencium bibir cantik itu dengan lembut. Ia lumat bibir bagian bawahnya, ia sesap dengan lembut dengan mata yang terpejam.

Begitu Jaeyun, ia kalungkan kedua tangannya pada pundak Sunghoon seraya beri usapan-usapan lembut disana. Seolah mengalir kasih sayangnya, Jaeyun balas lumatan itu tak kalah lembut.

Bibir mereka saling menyesap lembut satu sama lain, pun lidah mereka turut berdansa didalam sana. Saling membelai, menjilat satu sama lain, bertukar dan saling merasakan manisnya saliva satu sama lain.

“mnhh” Jaeyun meremas rambut Sunghoon saat merasakan getaran keterkejutan saat tangan Sunghoon masuk kedalam piama yang ia pakai.

Tangan besar itu dengan lihai mengusap lembut punggung Jaeyun didalam sana. Bergerak naik turun dengan teratur, ciptakan kehangatan dan rasa nyaman bagi Jaeyun.

Detik kemudian, Jaeyun kembali meremas rambut Sunghoon saat merasakan pasok oksigennya mulai habis. Sunghoon sungguh mengerti, ia sudahi cumbuan malam sebelum tidur itu dengan membubuhi kecup singkat pada ranum yang terlihat basah mengkilap oleh air saliva itu.

“udah puas disayangnya?” Tanya Sunghoon seraya menatap Jaeyun dengan senyumnya.

Jaeyun mengangguk pelan dengan wajahnya yang tersipu itu, buat Sunghoon kembali menyunggingkan senyumnya.

“ayo bobo, besok senin. Ntar kita telat sekolahnya”

“hu’um”

“good night sayang, i love you.” Sunghoon cium dahi Jaeyun dengan mesra lalu kembali mendekap tubuh mungil itu dalam rengkuhannya.

“night too Hoon Hoon, i love you more.” jawab Jaeyun membalas pelukan kekasihnya itu, lalu segera terlelap dalam dekap hangat nan nyaman itu.

No responses yet