“akhirnya selesai juga… makasih sayangnya bunda udah bantu”
Rajessa mengangguk lesu, badannya terasa sangat lelah sekarang. Ia melirik kearah jam dinding, ternyata waktu telah menunjukkan hampir pukul 8 malam. Rajessa sudah tak tahan, ia ingin segera bergelut dikasurnya lalu berkelana kealam mimpi.
“eh, mau kemana?” Tanya sang bunda saat Rajessa hendak bergegas menuju kamarnya.
“mau kekamar bun, Jessa capek…” eluhnya.
“No, no, no! Nanti dulu, kamu disini dulu, bunda mau kenalin kamu sama temen bunda.”
“tapi Jessa capek bunda… mau bobo…” rengeknya.
Namun saat bunda nya ingin berdalih tiba-tiba terdengar suara bel dari pintu depan.
“Nah, itu udah sampe mereka! Ayo!”
Dengan terpaksa Rajessa mengikuti bundanya, ikut mengekor dibelakang wanita paruh baya itu dengan lesu.
Ceklek~
Suara pintu terbuka, Rajessa semakin lesu. Ia hanya menunduk, tanpa mau mengangkat kepalanya untuk menatap orang yang menjadi tamu keluarganya malam ini.
“AAAAAAAA… MAYANG!!!”
“LISAA!! YA AMPUN MAKIN CANTIK AJA!!”
Heboh dua wanita paruh baya itu berpelukan.
“Jessa! Sini! Kenalin ini tante Mayang, bestie bunda waktu SMA.”
Dengan sopan, Rajessa tersenyum lalu mencium tangan teman bundanya itu.
“ini Jessa?! Ya ampun gede banget, terakhir kali kita ketemu waktu kamu hamil dia kan ya?!” Heboh wanita itu.
“iyaa!! Yang kita hamil bareng terus kamu pamit mau pindah ikut kerjaan suamimu! Eh, anakmu ikut??”
“ohh si aa’ … eh iya, aa’ sini!!!” Panggil wanita paruh baya itu pada seorang pemuda yang tengah duduk diatas motornya itu.
Pemuda itupun menghampiri ibunya, lalu tak lupa memberi salam pada Lisa, ibunda Rajessa.
“Jessa, ini kenalin anak tante. Namanya Septian, panggil aja Tian!”