Eren
2 min readJun 10, 2024

⋆˚࿔ limitation 𝜗𝜚˚⋆

Disini lah kedua anak adam itu duduk termenung dipinggir pantai, yang satu menatap penuh harap agar ada sebuah kapal yang lewat agar mereka bisa menumpang, sementara yang satu lagi memutar otak untuk menemukan cara bertahan hidup setidaknya satu malam dipulau kecil tak berpenghuni itu.

Hari itu, Sunghoon ingat betul ia melirik pada arloji ditangannya, waktu tengah menunjukkan pukul empat sore. Ia menoleh pada pria manis disampingnya itu, Jake dengan wajah penuh harap menatap laut tak berujung itu.

“Gak ada yang bakal dateng kesini.” Ucapnya sambil terkekeh pelan, mengundang raut bingung dari pria disampingnya itu.

“Kapten tadi bilang, ombak disini lumayan ganas kalo menjelang malem soalnya air mau pasang. Mustahil ada kapal yang lewat, pilihan kita cuma satu, bertahan hidup sampe besok disini.” Jelas Sunghoon.

“Di-disini? Kita?” Tanya Jake tak percaya.

Sunghoon mengangguk mantap, “gua mau cari ranting kering dulu buat kayu bakar, lu tunggu disini.” Ucapnya lalu beranjak dari posisinya.

Jake pun langsung ikut bangkit membuntut pada Sunghoon yang berjalan menuju kedalam hutan.

“Kok ngikut?”

“A-aku takut sendiri, jangan tinggalin aku…” ucap Jake lirih.

Sunghoon menghela nafasnya pelan lalu kembali berjalan menyusuri setiap pohon besar disana, memunguti setiap ranting kering yang sudah terkapar diatas tanah.

“Hoon..” panggil Jake takut.

“Hm?”

“Disini ada harimaunya ngga?” Tanya nya takut, matanya tak berhenti memandang sekeliling hutan itu dengan was was.

“Ngga tau” jawab Sunghoon sambil terus memunguti ranting kering ditanah.

“Kalo ada gimana?! Ih, ayo keluar dari sini Hoon..”

“Kalo ada paling kita dimakan sama harimaunya.” Sunghoon melirik pada mantan kekasihnya itu, lalu mengulum senyumnya, lebih tepatnya menahan untuk tak tertawa melihat wajah ketakutan dari mantan kekasihnya itu.

Jake yang ketakutan itu pun langsung menggenggam ujung baju yang Sunghoon pakai, sambil menatap mantan kekasihnya itu dengan mata berkaca-kaca.

Sunghoon yang niat awalnya hanya bercanda itupun seketika merasa bersalah saat melihat wajah Jake yang terlihat benar-benar ketakutan itu.

“Gua becanda, ga ada harimau disini, lepasin baju gua.” Ucapnya.

“Gamau, katanya tadi ada.” Ucap Jake masih ketakutan.

“Ngga, gua beneran becanda. Lagian ga mungkin ada harimau dipulau kecil kayak gini, sekarang lepasin baju gua.”

“Gamau!” Jake menggeleng keras, pasalnya ia benar-benar ketakutan sekarang.

Terjebak dipulau terpencil untuk pertama kalinya, Jake tak tahu bahaya apa saja yang akan datang mengancam keselamatan keduanya.

Sunghoon menghela nafasnya pelan, “Lepasin Jake, tolong tau batasan.”

Jake yang mendengar hal itu seakan tertohok dengan ucapan yang terdengar bagitu tajam ditelinganya itu.

Tangannya yang semula menggenggam ujung baju Sunghoon itu pun langsung ia lepaskan begitu saja.

“Maaf..” ucapnya pelan, kepalanya menunduk menatap sepasang kakinya.

Tanpa sadar beberapa tetes bulir bening mengalir dari ujung matanya.

No responses yet