Pagi itu suasana riuh menyelimuti keluarga Park, masing-masing dari mereka berbagi tugas untuk mengangkut barang bawaan untuk berlibur kedalam bagasi mobil.
Tak lama sebuah mobil sedan hitam datang, Hanni dan Riki yang tengah sibuk mengangkut barang bawaan mereka pun berhenti sejenak memperhatikan siapa yang akan keluar dari mobil itu.
“KAKAK!!” Hanni seketika berlari kearah Jake yang baru saja keluar dari mobil itu.
“Hanni! Hai… long time no see” Jake tersenyum memeluk salah satu kembar yang ia rindukan itu.
“Kangen!!” Hanni melompat-lompat dalam pelukan Jake saking senangnya.
Heeseung yang juga baru saja keluar itu ikut terkekeh saat melihat ekspresi bahagia dari wajah Jake.
“Kak, ikut juga ya?” Tanya Riki menyapa ramah kehadiran Heeseung.
Heeseung mengangguk sambil tersenyum, “Nemenin kakak kalian”
Riki hanya mengangguk sambil tersenyum, “barangnya keluarin aja kak, langsung susun dibagasi. Terus mobilnya langsung masukin garasi aja.”
“Oalah, ternyata satu mobil tah, kakak kira pake kendaraan masing-masing.” Ucap Heeseung sambil melihat kearah mobil van yang terparkir tak jauh dari sana.
Kemudian Heeseung pun mulai mengeluarkan 2 koper miliknya dan Jake dari dalam mobil lalu langsung menyusunnya kedalam bagasi mobil yang akan mereka tumpangi itu.
“Mama dimana?” Tanya Jake pada Hanni yang masil bergelayut dilengannya.
“Mama didalem, lagi masak buat sarapan kak.” Jawab Hanni.
“Oh… kakak kedalem dulu kalo gitu ya, mau bantuin mama” ucap Jake.
Hanni menganggukkan kepalanya lalu membiarkan Jake berlalu masuk kedalam rumahnya.
“Mama…”
“Eh, sayang… udah disini ternyata” Mama Sunghoon tersenyum hangat lalu memeluk tubuh Jake dengan begitu lembut.
Jantung Jake seketika berdegup, seperti merasakan Deja vù.
Jake tersenyum, namun dalam hatinya begitu sedih mengingat liburan bersama keluarga Sunghoon sudah dengan status berbeda.
“Mama masak apa, baunya enak banget.. Jake jadi mau ikut masak nih”
Mama Sunghoon terkekeh, lalu ia usap surai hitam Jake dengan lembut sambil mengangguk, “iya, ayo masak sama mama.”
“Liburan sama keluarganya dia, makanya gabisa ikut.” Jay yang duduk disebelah kursi kemudi itu menjelaskan alasan kekasihnya yang tak bisa ikut bersama mereka pada Sunoo.
“Ouh..” Sunoo mengangguk paham.
Sunghoon yang tengah fokus mengendarai mobil itu hanya melirik sekilas pada kekasihnya yang duduk dibelakang bersama beberapa koper bawaannya dan milik Jay.
“Lu emang ga diajak liburan sama keluarganya?” Tanya Sunghoon.
Jay menggeleng sambil tersenyum kecut, menatap keluar jendela “keluarganya aja gatau kalo anaknya punya pacar.”
Sunoo mengangguk mengerti “iya sih, keluarga Jungwon emang strict banget. Pernah aku minta Jungwon temenin tidur dirumahku tapi engga dibolehin.”
“Lagian lu ngapain pacaran sama orang begitu, banyak orang yang lebih cakep.” Ujar Sunghoon dengan wajah tanpa dosanya.
“Jahat banget ih ngomongnya!”
“Realistis aja sayang, udah tau susah digapai gitu, emang enak pacaran sembunyi-sembunyi?”
Semua orang dimobil itu diam.
“Coba sekali-kali pacarin orang yang mau sama lu Jong, bukan orang yang lu mau.” sambung Sunghoon.
Jay mendecak sambil tersenyum sinis pada temannya itu, “kayak lu maksudnya?”
Sunoo yang mendengar percakapan dua karib itu seketika tersentak, entah mengapa walaupun dengan nada bercanda kalimat itu terdengar begitu serius ditelinganya.
Sunghoon mendecak, ia melirik kearah Sunoo yang tampak diam menatap kearah luar jendela.
Tak ada niat untuk melakukan pembelaan, karna nyatanya memang benar apa yang Jay katakan itu.
Suasana dimobil pun mendadak begitu sepi, hanya ada alunan musik yang menemani perjalanan mereka hingga tiba dirumah Sunghoon.
Sunghoon, Jay, dan Sunoo pun turun dari mobil sedan itu.
“Ahahahaha…” suara tawa itu, buat Sunghoon kesal.
Tangannya mengepal kuat saat mengetahui sosok Heeseung tengah bermain bersama adik-adiknya.
“Loh, itu pacarnya Jake kan? Jake ikut liburan juga?” Tanya Jay heran.
Sunghoon tak menjawab, pria itu memberikan kunci mobilnya pada Jay.
“Gua mau ngangkut koper ke bagasi, lu masukin mobil ke garasi.” Ucapnya.
Jay mengangguk, lalu kedua karib itu langsung melakukan tugasnya masing-masing tanpa menghiraukan Sunoo yang berdiri sendirian disana.
“Ternyata mantannya ikut ya…” Sunoo menunduk lesu, perasaannya yang sudah tak enak bertambah kacau.
Dari kejauhan, Riki yang tengah berkumpul bersama Hanni dan Heeseung itu menatap Sunoo yang tengah berdiri sendirian.
Riki pun berinisiatif menghampiri Sunoo disana.
“Pagi kak” sapanya.
Sunoo yang tengah menunduk seketika mendongak kaget menatap kehadiran Riki dihadapannya.
“E-eh Riki, pagi juga..” Sunoo tersenyum.
“Kenapa sendirian disini? Ga enak banget liatnya, ayo kesana” tunjuk Riki pada Hanni dan Heeseung yang tengah berbincang.
Sunoo menggeleng, “ngga deh, aku disini aja.” Tolaknya halus.
Sunoo tau kalau Hanni tak suka padanya, maka dari itu Sunoo berinisiatif untuk menjaga jarak dari anak itu.
“Kakak takut sama Hanni?” Tebak Riki tepat sasaran, buat Sunoo seketika gugup.
“E-enggak kok, bukan gitu… kakak ga enak aja soalnya ga kenal sama yang itu.” Ucapnya mengarah pada Heeseung.
“Mau kenalan dulu sama kak Heeseung?” Tawar Riki, namun Sunoo lagi-lagi menggeleng.
Riki mengela nafas pelan, Riki tau pria manis didepannya ini takut pada saudari kembarnya, Hanni. Namun Riki pun tak tega untuk meninggal kan Sunoo sendirian disini.
“Masuk aja kalo gitu kak, sama mama dari pada sendirian disini.” Ajak Riki lagi.
Sunoo pun akhirnya setuju, lalu ikut membuntuti Riki masuk kedalam rumahnya.
“Mama didapur kak, masuk aja. Gua keluar lagi ya?”
Sunoo mengangguk kecil, buat Riki seketika gemas lalu mengusak surai legam Sunoo dengan lembut.
“Jangan sendirian terus ya kak, kalo kesepian panggil aja gua.” Ucapnya lalu melangkah pergi meninggalkan Sunoo disana.
Sunoo tersenyum kecil, perasaannya sedikit membaik mengetahui salah satu adik kekasihnya itu mempunyai sikap yang cukup baik.
“Eh Sunoo? Udah dateng ternyata..”
Sunoo tersenyum sambil mengangguk saat dirinya disambut dengan begitu hangat oleh mama Sunghoon.
“Duduk duluan gih, sarapan. Tante mau panggil yang lain dulu ya?” Ucap mama Sunghoon.
Sunoo mengangguk, “iya..” ucapnya.
Lalu Sunoo segera bergegas menuju ruang makan dirumah itu, kemudian duduk disalah satu kursi yang tersedia disana.
Ditatapnya beberapa hidangan yang terlihat sangat enak itu.
“Mama, ayah masih suka kopi tanpa gula kan — ”
Sunoo yang tengah duduk manis dikursi makan itu terkejut melihat kehadiran Jake diruang makan itu.
Jake yang tengah membawa secangkir kopi itu pun sama terkejutnya melihat kehadiran Sunoo disana.
Jake dan Sunoo sama-sama bungkam seakan enggan saling menyapa satu sama lain.
Sunghoon dan Jay yang baru saja ingin memasuki ruang makan pun ikut terkejut saat melihat dua pria manis itu saling menatap.
“Waduh waduh waduh…”