“sayang…” satu kalimat pertama yang keluar dari mulut pria bertubuh jangkung itu terdengar sangat putus asa saat mendapati pria cantik memasuki ruang kamarnya.
Jaeyun, si pria cantik itu terkekeh pelan melihat wajah masam sang suami yang tengah memegang dua sisi dasi yang belum terikat.
Ia kemudian mendekat kearah Sunghoon, lalu mengambil alih dua sisi dasi itu dari genggaman sang suami.
“susah banget, ga bisa rapi.” Ucap Sunghoon setengah kesal.
Jaeyun lagi-lagi hanya terkekeh menanggapi rasa frustasi sang suami.
“harus pelan-pelan pake nya biar rapi.” Ucap Jaeyun seraya sedikit berjinjit agar dapat mengikat simpul dasi pada leher Sunghoon.
Sunghoon yang melihat hal itupun reflek melingkarkan tangannya pada pinggang ramping Jaeyun, lalu sedikit menarik sambil mengangkatnya hingga tubuh keduanya bertubrukan.
Bruk
Jaeyun dan Sunghoon, keduanya sama-sama terdiam dan saling menatap satu sama lain.
Dari jarak sedekat ini, dapat Sunghoon lihat dengan jelas pahatan indah wajah cantik milik Jaeyun. Mata berbinar, dengan hidung mancung serta bibir tebal berwarna pink kemerahan itu tampak mengkilap.
Buat Sunghoon tak tahan untuk tidak mencumbu bibir cantik itu.
“Mmhhh..”
Sunghoon sesap bibir atas dan bawah Jaeyun bergantian, matanya terpejam menikmati setiap inci bibir cantik itu.
Pun pinggang ramping Jaeyun kembali ia peluk erat agar tak menciptakan jarak diantara keduanya.
“eumhh mnnhh…” Jaeyun pun tak mau kalah, ia lingkarkan kedua lengannya pada pundak kokoh Sunghoon.
Jemari lentik nan cantik itu ikut meremas rambut Sunghoon yang sudah tertata rapi dan klimis.
“asshh hmmpphhh..”
Sunghoon gigit bibir tebal itu dengan gemas lalu menelusupkan lidahnya kedalam mulut Jaeyun, mengobrak-abrik isi mulut Jaeyun dengan lidahnya.
Tangan yang semula bertengger dipinggang ramping Jaeyun pun kini bergerak turun, mulai mengelus pantat sintal seraya meremasnya dengan lembut. Buat Jaeyun melenguh indah, sambil ikut meremas tatanan rambut rapi Sunghoon.
“aahnnhh haahhh… Hoonie..”
“cantik, sayang. Lu selalu cantik..”
Wajah keduanya memerah, tatapan keduanya berubah sayu dengan deru nafas memburu.
Sudah dipastikan keduanya terbakar dalam cumbuan pagi ini.
Sunghoon pun langsung bawa tubuh yang lebih mungil kedalam gendongannya, bermaksud membawa tubuh mungil itu keatas ranjang yang terletak tak jauh dari sana.
Namun saat Sunghoon ingin kembali mencumbui tubuh suami cantiknya itu, tiba-tiba ponsel nya berdering.
“shit, telat interview!” Umpat Sunghoon kala mengingat dirinya harus melakukan interview kerja dalam waktu dekat.
Kemudian pandangnya beralih pada Jaeyun yang sudah terbaring diatas ranjang dengan kondisi berantakan.
“sayang gua — ”
“lanjut nanti malem aja Hoonie, kita buat little Yeyun.. semangat interview nya suami sayang..”
Chup
Satu kecupan Jaeyun layangkan pada bibir Sunghoon, buat Sunghoon mematung dengan wajah yang merah padam.