Eren
3 min readFeb 14, 2025

Valentine Gift

Dengan tergesa-gesa, kaki kecil itu melangkah cepat menuruni tiap anak tangga dengan senyum lebar yang terukir diwajahnya.

Jerry tak dapat sembunyikan semburat bahagianya sekarang, jantungnya berdegup kencang saat membayangkan bagaimana Samuel menunggunya diluar.

“Eyi mau kema — ” belum sempat lanjutkan kalimatnya, sang bunda yang kebetulan berpapasan dengannya itu hanya dapat mengehembuskan nafasnya saat mengetahui siapa alasan dibalik senyum putranya itu.

“Yaampun…” gumam wanita paruh baya itu sambil menggelengkan kepalanya, lalu melanjutkan langkahnya menuju kamar.

Sementara itu Samuel yang tengah bersandar didepan mobilnya itu tiba-tiba dikejutkan dengan kehadiran Jerry yang tiba-tiba memeluknya.

Grep!

Samuel sedikit tersentak, namun saat cium aroma manis strawberry yang menyeruak menusuk indra penciumannya itu Samuel langsung tau siapa sosok yang tengah memeluknya dengan sangat erat.

Samuel mengulum senyumnya, sambil menggigit pipi dalamnya.

Tangannya bergerak merangkul pinggang mungil milik Jerry seraya mengusapnya dengan lembut.

“Ini yang katanya ngambek sama gua?” Tanya nya pada Jerry.

Namun anak itu justru semakin mengeratkan pelukannya pada Samuel sambil mendusal didadanya dengan manja.

“Aku sayang Muel, sayang banget banget banget!!” Ucapnya semangat buat pipi Samuel sontak memerah, ia mati-matian menahan untuk menyunggingkan sebuah senyum, namun nampaknya sia-sia.

Samuel benar-benar tersenyum diikuti dengan kekehan kecil, ia tak tahan jika dihadapkan dengan tingkah menggemaskan Jerry seperti ini.

“Iya, gua tau.” Jawabnya.

Namun batinnya justru berteriak sebaliknya, “gua juga sayang lu Jerry, sayang banget.” Batinnya.

Jerry mendongak, menatap Samuel yang lebih tinggi darinya itu.

“Jadi, mana hadiahnya?”

“Ada, gua taroh didalem mobil. Ambik sendiri sana.” Titahnya buat Jerry seketika merengut.

“Ambilin lah, kayak nggak ikhlas gitu ngasih hadiahnya!”

Samuel menghela nafasnya pelan, lalu melepaskan peluknya dan beralih meraih tangan Jerry kedalam genggamannya.

Jerry kembali tersenyum lebar, ia tak sabar membayangkan bagaimana hadiah yang akan Samuel berikan untuknya. Apakah itu sebuah buket bunga dengan seratus tangkai bunga mawar merah, atau sekotak coklah dengan wadah berbentuk hati.

Grep!

Samuel buka pintu mobilnya lalu memperlihatkan hadiah yang ia bawa untuk Jerry.

“Suka?” Tanya nya.

Jerry tak bergeming, pemuda itu masih terdiam menatap hadiah yang Samuel bawakan. Senyum yang sebelumnya menyungging lebar itu seketika luntur.

“Muel…”

“Gua nggak mau ngasih lu Bunga atau Coklat karna semua itu nggak akan bertahan lama. Bunga bisa layu atau kering terus cuma jadi sampah, Coklah bisa habis dimakan. Tapi kalo yang ini bakal selalu ada dan bisa nemenin lu kalo lu sedih atau waktu gua lagi nggak bisa nemenin lu.” Jelas Samuel.

Jerry langsung terkekeh, matanya berkaca-kaca hingga airmatanya hampir menetes.

Samuel benar-benar manis, walau terkadang kerap kali buat Jerry sedih namun laki-laki ini selalu punya caranya sendiri agar Jerry daoat tersenyum kembali.

“Miaw~… miaw…”

“Give her name” titah Samuel.

“It’s a girl?” Tanya Jerry tak percaya.

Samuel mengangguk sambik tersenyum, lalu ia bawa Jerry dalam pelukannya.

“Our little daughter.” Ucapnya.

Jerry tak dapat lagi membendung rasa harunya, matanya tanpa sadar basah hingga ia harus mengusapnya.

“Makasih hadiahnya Muel, aku suka banget. Aku sayang banget sama kamu…” ucap Jerry mengeratkan peluknya.

Samuel mengangguk, ia usap rambut Jerry lembut sambil bubuhkan kecupan disana.

“Gua udah kasih lu hadiah, sekarang mana hadiah buat gua?” Tanya Samuel buat Jerry terkekeh.

Tanpa melepaskan peluknya, Jerry menjinjitka kaki kecilnya hingga wajahnya sejajar dengan wajah Samuel. Ia tautkan kedua tangannya dipundak kokoh laki-laki itu sambil menatap matanya.

“Happy Valentine Muel, Eyi cinta Muel selamanya…” ucapnya pelan, nyaris berbisik lalu ia bubuhkan satu kecupan dibibir pria itu dengan lembut.

Chup!

Hanya sebuah kecupan, namun mampu buat wajah Samuel merah padam seperti udang rebus.

"so you give your lips as our Valentine’s gift, huh?”

Jerry menganggukkan kepalanya sambil tersenyum, buat Samuel terkekeh pelan.

Chup! Chup! Chup!

Ia hujani bibir cantik itu dengan kecupan-kecupan lembut, lalu berpindah ke pipi kanan dan kiri, kemudian ia ciumi seluruh permukaan wajah Jerry dengan semangat buat Jerry tertawa sambil mengeratkan peluknya.

"So this beautiful lips is mine, no one can touch them without my permission."

Jerry mengangguk sambil tertawa pelan, “yours, always yours.” Ucapnya.

No responses yet